Pemanfaatan Data Dalam Penanggulangan Stunting

Bandung – Humas BRIN. Stunting merupakan salah satu yang menjadi fokus yang perlu dipecahkan diberbagai daerah di Indonesia. Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (OKU Selatan) memiliki berbagai potensi untuk menjadi salah satu kabupaten yang sejahtera di Indonesia. Mulai dari ketersediaan sumber daya alam yang melimpah hingga objek pariwisata. Walaupun demikian, permasalahan stunting masih menjadi fokus utama Pemkab OKU Selatan selaku salah satu daerah yang menjadi Pilot Project Nasional penurunan prevalensi stunting di Sumatera Selatan. Integrasi data stunting menjadi salah satu upaya krusial dalam mewujudkan hal tersebut. “Kalau bisa zero stunting,” tegas Yuliana Kabid Bappeda Litbang Kabupaten OKU Selatan, Rabu (13/7) di Gedung Gondwana Lt. 2, Kampus BRIN, Cisitu Bandung dalam kunjungannya ke Pusat Riset Sains Data dan Informasi (PRSDI) BRIN.
Yuliana berharap dalam kunjungannya ini sebagai langkah pertama penjajakan kerja sama melalui diskusi terkait dengan potensi-potensi yang memungkinkan dengan pihak PRSDI, serta dapat menjadi jalan implementasi teknologi dan riset-riset BRIN di OKU Selatan. Ia optimis kolaborasi yang sudah terjalin selama ini dapat berlanjut. Pada 2017-2021, Kabupaten OKU Selatan bekerja sama dengan Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI (Sebelum melebur ke dalam BRIN,Red). Kerja sama tersebut berupa pemetaan data spasial dalam berbagai aspek mulai dari kebencanaan, potensi-potensi sumber daya alam, hingga pariwisata.
Kepala Pusat Riset Sains Data dan Informasi, Esa Prakasa menyambut baik inisiasi Bappeda Litbang OKU Selatan. Dirinya siap mengawal kebersinambungan kerja sama yang telah terjalin sejak 2017 terutama dalam pembuatan peta tematik dan stunting. Esa menegaskan perlunya merumuskan parameter-parameter untuk melihat kondisi/level stunting di Kabupaten OKU Selatan; menentukan metode pengambilan data; lalu membuat berbagai model berdasarkan data yang dikumpulkan. “Untuk memprediksi dan pemantauan kondisi stunting di suatu daerah,” jelasnya.
Pentingnya pengelolaan data dari kolaborasi riset yang telah dilakukan dengan pihak Litbang Bappeda Kab Oku Selatan untuk mengembangkan cloud basis data spasial dengan metode cloud yang telah dilakukan sejak tahun 2019. Hal ini disampaikan oleh Wawan Hendiana Nur, salah satu sivitas periset Geoteknologi, yang sekarang bergabung dalam PRSDI dalam paparannya. “Dengan integrasi pusat-pusat riset ke dalam BRIN, inisuasi kolaborasi yang telah berlangsung dapat dilanjutkan, berkolaborasi lebih luas salah satunya dengan PRSDI kedepannya,” harapnya.
“Data stunting terintegrasi bisa kita analisis,” tutur Yuliana. Data stunting tersebut tentunya akan sangat berguna sebagai basis pengambilan keputusan dan implementasi kebijakan seperti bantuan yang lebih tepat sasaran, mitigasi, dan prediksi potensi stunting di masa mendatang. Yuliana yakin semua hal tersebut mampu mencegah terjadinya stunting lebih banyak di OKU Selatan. Lebih jauh Yuliana percaya jika pengambilan keputusan yang berbasis riset jauh lebih efektif dalam menyelesaikan permasalahan di Kabupaten OKU Selatan daripada sekedar intuisi. “Kami tidak punya peneliti sehingga saya sangat termotivasi untuk melanjutkan kerja sama ini,” serunya.

Esa juga terbuka untuk memantau peluang kerja sama PRSDI pada riset lainnya seperti machine learning atau deep learning, pengelolaan bencana, hingga pembuatan konten multimedia bagi pariwisat Kabupaten OKU Selatan. Dirinya berharap kerja sama antara PRSDI dengan Bappeda Litbang OKU Selatan dapat lekas terwujud dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama, sehingga capaian dan periode pelaksanaan bisa terukur dengan baik. “Kita coba diskusikan dengan rekan-rekan periset di PRSDI kegiatan apa yang kiranya bisa memberikan manfaat bagi Kabupaten OKU Selatan,” pungkas Esa.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut para perwakilan dari kelompok penelitian (Keltian) di PRSDI yaitu: Keltian Pembelajaran Mesin, Keltian Temu Kembali Informasi, Keltian Analisis Data Citra dan Video, Keltian Preservasi Data dan Informasi, Keltian Rekayasa Pengetahuan dan Data, serta Keltian Infometrik dan Multimedia. Kabupaten OKU Selatan sendiri memiliki topografi yang relatif berbukit dengan berbagai potensi alam seperti daerah pertanian dan perkebunan, objek wisata alam seperti Danau Ranau, hingga potensi pembangkit listrik tenaga mikro hidro. AS/ER (Ed:KG)