Peluang Riset Informatika Sosial di Indonesia


Bandung, Juli 2021. Peran teknologi informasi dalam perubahan sosial dan organisasi memerlukan pengkajian dan studi secara khusus. Informatika sosial adalah salah satu studi yang mempelajari aspek-aspek sosial dari komputerisasi. Kajian atau riset yang dilakukan adalah berkonsentrasi pada bagaimana pemanfaatan teknologi informasi dipengaruhi oleh nilai dan praktik-praktik sosial-budaya di sebuah masyarakat. Hal tersebut dikembangkan dalam sebuah tema webinar yaitu “Peluang Riset Informatika Sosial di Indonesia (dalam Domain Kendaraan Otonom)” pada Senin (26/7) secara virtual yang secara khusus diselenggarakan oleh kelompok penelitian Infometrika dan Informatika Sosial, Pusat Penelitian Informatika LIPI.
Kepala Pusat Penelitian Informatika LIPI, Purwoko Adhi, membuka webinar ini dengan menyampaikan bahwa webinar ini merupakan paparan kajian dari program riset Prioritas Nasional Kendaraan Listrik LIPI tahun 2021. “Kami memandang perlu mendengar pendapat dari para pakar baik yang terkait substansi dari kendaraan otonom maupun juga dari metode riset di informatika sosial,” jelas Purwoko.
Salah satu pembiacara dalam webinar ini adalah Abdurakhman Prasetyadi yang merupakan peneliti di kelompok penelitian Infometrika dan Informatika Sosial, Pusat Penelitian Informatika LIPI. Ia memaparkan mengenai kajian dengan judul “Mengungkap Inovasi Teknologi Kendaraan Otonom dari Paten Berbasis Social Network Analysis”. Ia memaparkan bahwa kajian ini dilatar belakangi oleh berkembangnya market penjualan dan paten kendaraan otonom. “Paten kendaraan otonom berkembang pesat pada satu dekade terakhir, dan sudah beberapa kali dijadikan bahan studi inovasi,” ujar Abdurakhman.
Ia juga menjelaskan bahwa studi inovasi paten kendaraan otonom pun telah beberapa kali dilakukan, namun masih ada beberapa kekurangan seperti yang dibahas hanya negara dan sektori perusahaan top dunia. Oleh karena itu, penting dilakukan studi inovasi paten kendaraan otonom yang lebih komprehensif melibatkan dokumen paten dari berbagai sektor. “Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada 6 sektor pembuat paten kendaraan otonom yaitu otomotif, agensi paten, elektronik dan telekomunikasi, IT, transportasi dan universitas. Dari keenam sektor tersebut diketahui bahwa paten sistem kendali dan navigasi menjadi yang lebih banyak diciptakan, kemudian penggerak motor listrik, dan analisis resiko,” jelasnya.
Selain Abdurakhman, terdapat tiga pembiacara yang menjadi narasumber dari webinar ini diantaranya adalah Agus Fanar Syukri, peneliti dari Pusat Penelitian Kebijakan dan Manajemen Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Inovasi LIPI; Sunu Widianto, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNPAD; dan Prof. Bambang Riyanto Trilaksono, Guru Besar Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB. (NU)