Citizen Science, Tantangan dan Peluang Kolaborasi Riset Bersama Masyarakat

Bandung, Agustus 2021. Citizen science memang masih belum dikenal luas oleh khalayak umum, padahal banyak peluang besar yang dapat digarap dan dijadikan bahan penelitian di Indonesia. Inilah yang diangkat oleh Cahyo Trianggoro, peneliti Pusat Penelitian Informatika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada webinar Indonesia Preprints Month (13/8).
Citizen science atau sains khalayak merupakan peran serta masyarakat umum dalam melakukan pendataan untuk keperluan penelitian yang berbasis ilmiah. Cahyo mengatakan bahwa citizen science dapat diinisiasi oleh lembaga pemerintahan, akademisi hingga masyarakat, “Kelompok masyarakat pun dapat menginisiasi sebuah penelitian ilmiah, tentunya dengan melibatkan ilmuwan,” kata Cahyo.
Cahyo mengemukakan bahwa citizen science merupakan salah satu cara untuk mendapatkan dataset dalam jumlah besar, membuka kesempatan untuk mendapatkan ide-ide baru dari masyarakat, menumbuhkan open science yang pada akhirnya akan meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap sains.
Lebih lanjut Cahyo mengungkapkan manfaat citizen science di masa pandemi, di mana berita palsu makin marak beredar di masyarakat, “Di masa pandemi ini masyarakat digempur banyak sekali hoax Kesehatan, mulai dari hoax penyebaran virus hingga vaksin. Citizen science dapat membantu untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap cara kerja sains dalam menyelesaikan masalah, karena masyarakat terlibat langsung dalam kegiatan penelitian,” ujarnya.
Cahyo juga mengungkapkan peluang-peluang dan tantangan dalam melakukan citizen science di Indonesia, “Sebagai salah satu negara mega biodiversity, Indonesia memiliki banyak sumber daya alam juga ragam budaya yang dapat menjadi aset besar bangsa bila diteliti dan dimanfaatkan secara optimal,” ungkap Cahyo.
“Namun, perlu benar-benar dipahami alur bekerja atau tahapan penelitian dalam melakukan citizen science. Jangan sampai nanti malah tercipta pseudoscience di masyarakat,” Cahyo mengingatkan.
Karenanya Cahyo menekankan pentingnya memberikan pemahaman pada masyarakat yang terlibat penelitian mengenai tahapan penelitian terutama verifikasi data agar dapat diolah menjadi data yang valid untuk dilakukan pengolahan data.
Di akhir pemaparannya, Cahyo mengatakan bahwa citizen science harus memiliki manfaat untuk masyarakat, “Citizen science harus bermanfaat untuk masyarakat dan sebaiknya memiliki nilai ekonomis sehingga dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat luas.”Salah satu citizen science yang telah dilakukan oleh LIPI dengan melibatkan masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia adalah penelitian mengenai kuliner nusantara. Hasil dari penelitian tersebut telah dibuat menjadi aplikasi dengan nama “Ensiklopedi Kuliner Dapur Rakyat” yang dapat diunduh dan digunakan oleh masyarakat untuk kepentingan pribadi, bisnis atau pun penelitian lebih lanjut. (DDY)