BRIN Mendukung Riset Pengembangan Teknologi Block Chain Untuk Memperkuat Tren Ekosistem Digital Di Era Industri 5.0

Bandung Humas BRIN. Perkembangan dunia teknologi digital yang diwarnai dinamika yang begitu pesat salah satunya adalah platform teknologi block chain yang berguna mengefisiensi manajemen identitas keamanan data, teknologi sistem dokumentasi data dan juga berfungsi juga sebagai system keamanan data yang baik dalam setiap transaksi digitalnya. Badan Riset dan Inovasi Nasional melalui Pusat Riset sains Data dan Informasi meyelenggarakan pertemuan ilmiah bulanan dengan kemasan webinar series secara secara daring yang dengan topik Shifting Pradigm of Information Security Adoption: Block-Chain Resilient in time of time of Digital Ecosystems pada Kamis (14/07).
Sebagai pengantar pembuka webinar Kepala Pusat Riset Sains Data dan Informasi, Esa Prakarsa menyampaikan bahwa penyelenggaraan webinar ini adalah kegiatan rutin ilmiah bulanan sebagai bentuk dari penyebaran informasi dan terdesiminasinya kegiatan riset yang sedang di lakukan beserta hasil-hasil risetnya kepada masyarakat luas khususya masyarakat ilmiah yang berkepentingan, terkait topik yang di angkat dalam webinar ini. “BRIN melalui kelompok riset preservasi data dan informasi telah melakukan kegiatan riset yang berkaitan dengan judul topik kali ini, seperti keamanan dan proteksi data dan informasi, block chain, big data dimana dalam kegiataanya mengikuti perkembangan teknologi terkini,” ungkapnya.
Pada pernyataan pengantar terakhirnya ia mengharapkan profil dari kegiatan riset dapat terdiseminasikan serta membuka peluang kolaborasi riset dengan pihak lain baik dengan institusi, perguruan tinggi, mahasiswa atau masyarakat maupun dengan kalangan industri. Sehingga, yang telah dilakukan memberikan dampak manfaat bagi masyarakat luas dan komunitas ilmiah lainnya.
Keamanan informasi merupakan penjagaan terhadap kerahasiaan, keutuhan dan ketersediaan atas informasi, yang tertuang dalam ISO 27000 tahun 2013 beserta ISO turunannya. Pemerintah Indonesia sudah mengadopsinya melalui Institusi Badan Standarisasi nasional BSN sebagai standar acuan dalam penanganan keamanan data dan informasi. ISO 2700 1- ISO200719 tahun 2013 ini terkait sistim manajemen keamanan informasi dan lain sebagainya. Hal ini sampaikan oleh Budi Riyanto.

“Ini merupakan gambaran ISO-ISO yang sudah sudah di adopsi sehingga bisa diimplementasikan dalam kegiatan analisa keamanan informasi, seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat sehingga standar keamanan informasi dengan cara mengenkripsi untuk penyandian dalam rangka merahasiakan informasi dalam bentuk lain degan algoritma-algoritma terbaru untuk lebi mengamankan informasi tersebut,” jelasnya.
Penggunaan teknologi block chain dalam mendukung ekosistem digital, teknologi ini kunci mendorong kemunculan revolusi industri 5.0. “Hal ini karena teknologi block chain memiliiki fitur-fitur yang dapat dimanfaatkan dengan cara kerja seperti manajemen yang terdisentralisasi atau menghilangkan adanya otoritas yang tersentral serta mendukung pengamanan data informasi secara berjenjang. Serta mendukung transparansi data karena bersifat tidak bisa mengubah data,” jelas Taufik Iqbal Ramadhani. “Kunggulan lain teknologi block chain adalah dapat menyediakan identitas digital untuk setiap entitasnya yang dapat digunakan baik untuk otorisasi otentifikasi verifikasi terhadap suatu transaksi digital hal ini menjadi bentuk algoritma menjaga keamanan data yang berjenjang,” pungkasnya. (ER. Ed kg)