BRIN dan Universitas Telkom Kembangkan Detektor Aritmia Cerdas

Bandung, Humas BRIN. Aritmia adalah permasalahan pada irama detak jantung. Entah terlalu cepat, terlalu lambat, atau bahkan ritme yang tidak teratur. Spektrum gejala aritmia cukup luas mulai dari berdebar, keleyengan, pingsan, strok bahkan kematian mendadak. Berusaha menjawab tantangan ini, BRIN, melalui Pusat Riset Sains Data dan Informasi berkolaborasi dengan Universitas Telkom mengembangkan desain purwarupa Detektor Aritmia Cerdas 3 Kanal.

“Nanti kalau alat itu digunakan oleh banyak orang tentu akan menjadi data dengan volume yang besar sehingga kompetensi PR Sains Data dan Informasi akan sangat bermanfaat,” tutur Kepala Pusat Riset Sains Data dan Informasi Esa Prakasa dalam penandatanganan perjanjian kerja sama antara BRIN dengan Universitas Telkom, Kamis (21/4) di Ruang Rapat Lt. 5 Gedung Rektorat Universitas Telkom, Bandung.

Esa menjelaskan, riset Detektor Aritmia Cerdas ini merupakan gagasan Pusat Penelitian HUMIC Engineering, Universitas Telkom yang mampu merekam aktivitas data denyut jantung dan mengamati gangguan kelistrikan jantung. Data yang dihasilkan dan kemudian diolah oleh PR Sains Data dan Informasi sangat berguna untuk memprediksi risiko serangan jantung seseorang. “Berpotensi membahayakan atau mungkin tidak,” sambung Esa. Kerja sama ini menyasar peningkatan akurasi, sensitifitas, dan spesifisitas purwarupa; uji keamanan; serta persiapan uji klinik.

Direktur Pusat Penelitian HUMIC Universitas Telkom Satria Mandala mengamini pernyataan Esa. Ia mengaku riset yang telah dilakukannya sejak 2017 ini, memiliki potensi besar bagi dunia kesehatan jantung. Timnya mengembangkan 3 sadapan (Lead) pada Detektor Aritmia Cerdas sehingga sinyal aktivitas jantung bisa terpantau lebih akurat. “Detektor Aritmia Cerdas juga memanfaatkan machine learning sehingga bisa memberikan alert otomomatis,” terangnya. Satria percaya sistem peringatan tersebut sangat signifikan untuk memastikan pasien aritmia mendapatkan pertolongan dengan segera.

Pengembangan purwarupa Detektor Aritmia Cerdas ini akan bermanfaat bagi rumah sakit, produsen kesehatan dalam negeri, dan tentunya penderita aritmia. RSUD dr. Sayiful Anwar adalah salah satu rumah sakit yang telah terjalin kerja samanya. Bagi Satria hal ini akan memudahkan proses pengambilan data yang kelak dibutuhkan dalam penelitian. Ia juga berharap kolaborasi riset dengan BRIN ke depan bisa lebih luas cakupannya. Riset di bidang kesehatan jantung memiliki banyak aspek pengembangan dari sisi machine learning, kecerdasan buatan, hingga sensor. “Mudah-mudahan bisa memberi manfaat bukan hanya kepada Telkom University tapi juga Pusat Riset Sains Data dan Informasi,” pungkasnya.

Melalui kolaborasi riset ini, dalam jangka 5 tahun ke depan Universitas Telkom dan BRIN bisa saling memanfaatkan infrastruktur riset yang ada. Riset berlangsung di Pusat Penelitian Human Centric (HUMIC) Engineering Universitas Telkom yang berlokasi di Dayeuh Kolot Bandung dan PR Sains Data dan Informasi yang bertempat di Cisitu, Bandung. Turut hadir dalam penandatanganan kerja sama tersebut Wakil Rektor Bidan Riset, Inovasi, dan Kerja sama Universitas Telkom Rina Pudji Astuti, serta para tim peneliti dari BRIN dan Universitas Telkom. AS